Resesi Ekonomi Indonesia, Apakah yang akan Terjadi?

Sudah bukan menjadi rahasia lagi, bahwa munculnya virus COVID-19 telah menggoyangkan kondisi ekonomi dunia.

Hal ini bisa dilihat dari banyaknya negara yang telah mengalami resesi dan kerugian yang cukup besar pada kuartal I tahun 2020.

Bagaimanakah kabar Indonesia?

Apakah resesi ekonomi Indonesia atau masih cukup stabilkah kondisi negara ini?

Pada triwulan II 2020 ini, kondisi ekonomi Indonesia mengalami penyusutan yang cukup besar yaitu 5.32%.

Hal ini cukup besar dan hampir sama ketika krisis moneter pada tahun 1998. Bahkan jumlah penurunan ini lebih besar dari prediksi dan perhitungan pemerintah.

Apakah Indonesia akan Mengalami Resesi?

Dengan melihat kondisi ini, maka tidak menutup potensi bahwa akan terjadi resesi ekonomi Indonesia di kuartal ketiga nantinya. Jika kondisi tidak membaik, maka para ahli ekonomi menyatakan bahwa Indonesia akan mengalami hal yang serupa seperti Amerika Serikat dan Australia.

Namun, hingga saat ini, Indonesia dianggap belum mengalami resesi karena pertumbuhan ekonomi yang minus pada 1 kuartal saja. Akan tetapi, apabila Indonesia mengalami hal yang sama lagi pada kuartal ketiga, maka akan terjadi resesi.

Para ahli memprediksi bahwa resesi ekonomi Indonesia akan terjadi pada kuartal berikutnya, karena kondisi pandemi yang tidak menunjukkan perbaikan. Bahkan pertumbuhan ekonomi diperkirakan turun 4.72% pada kuartal berikutnya.

Dampak Indonesia Resesi

Pertanyaan berikutnya adalah, jika Indonesia mengalami resesi, apakah efeknya? Dan bagaimana kondisi rakyat pada masa seperti ini? Mari bahas detailnya, untuk mempersiapkan hal terburuk.

1. Banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja

Salah satu dampak besar yang akan terus berlanjut jika Indonesia mengalami resesi adalah pemutusan hubungan kerja pegawai.

Hal ini dikarenakan lambatnya pergerakan ekonomi negara sehingga membuat perusahaan merugi sehingga tidak bisa membayar operasional perusahaan. Agar perusahaan dapat bertahan dalam kondisi seperti ini, maka salah satu caranya adalah efisiensi.

Salah satu cara perusahaan melakukan efisiensi adalah dengan pemutusan hubungan kerja pegawai. Oleh karena itu, ada baiknya masyarakat mempersiapkan diri dengan mendirikan usaha agar tidak kaget ketika proses ini terjadi.

2. Turunnya Nilai Investasi

Jika Indonesia mengalami resesi maka nilai investasi juga akan terancam menurun. Jadi, bagi yang memiliki instrumen investasi harus bersiap-siap jika nilai asetnya menurun. Hal ini terjadi karena menurunnya performansi dari perusahaan sehingga tidak bisa memberikan keuntungan yang maksimal. Sehingga sangat mempengaruhi nilai dari saham perusahaan tersebut.

3. Daya Beli Masyarakat yang Menurun

Dengan segala kondisi yang tidak pasti, maka salah satu dampak dari resesi adalah daya beli masyarakat yang menurun. Masyarakat akan lebih memilih untuk menahan uangnya daripada harus membeli barang-barang sekunder.

Hal ini terjadi karena adanya kesulitan ekonomi yang tidak bisa diprediksi kapan selesainya. Oleh karena itu, masyarakat akan lebih memilih berhemat dibanding belanja.

Baca Juga: Persiapkan Pendidikan Abad 21 Guna Menghadapi Revolusi Industri 4.0

4. Kemiskinan yang Meningkat

Tidak bisa dipungkiri bahwa resesi juga berpotensi meningkatkan jumlah kemiskinan di Indonesia.

Dengan daya beli masyarakat yang menurun serta banyaknya orang yang terkena PHK, maka jumlah orang miskin sangat mungkin akan bertambah.

Namun, dilansir dari Harapanrakyat.com, pemerintah telah melakukan berbagai langkah agar hal ini tidak sampai terjadi.

Meskipun resesi ekonomi Indonesia sangat berpeluang terjadi pada kuartal berikutnya, namun masyarakat tidak perlu panik. Dengan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mencegah tersebar atau meningkatnya COVID-19 adalah cara termudah untuk mengembalikan kondisi ekonomi di Indonesia.

Apabila jumlah pasien terus menurun dan kondisi kembali normal, maka kehidupan akan kembali normal pula. Meskipun tidak langsung pulih, namun secara perlahan perekonomian juga akan tumbuh kembali sehingga bisa bangkit dari resesi.